Selamat Datang Di Teknologi Dan Hiburan

(Cerpen) Cinta Segitiga

Minggu, 05 Januari 2014


Pada suatu hari ada anak yang manis, cantik, dan imut namanya Deril. Dia duduk dibangku SMA, kelas 3.
“Ma.. Deril berangkat sekolah dulu, ya?. Assalamualaikum…”
“Wa’alaikumssalam, hati-hati!”
“Iya, ma.. !”
Diperjalanan ia bertemu dengan teman sebayanya, dia bernama Ita, cewek pinter, rajin, setia, dan kadang suka ngambek sih!. “Hai, Deril..”
“Hai juga, Ita!”
“Gimana? PRnya sudah selesai, belum?”
“Ih, kamu ini kalau soal PR aja pasti gak pernah ketinggalan”
“Iya donk, Ita gitu!, sudah selesai belum?”
“Ehmm.. sudah donk, udah jangan ngobrol aja kita kan ada tugas piket”
“Oh, iya sampai lupa”.
@Sekolah..
Teman-temannya sudah menyambut Deril dan Ita, bisa di bilang satu gengnya sih!, yaitu: Nissa, cewek kalem, keren, imut, yang sukanya pergi belanja, Rahma, pinter, putih, anggun, tapi cerewet, Sekar, ceweknya, pinter, imut, cantik, ramah, baik hati, dan banyak disukai cowok-cowok. Mereka sering menyebut gengnya dengan D. R. I. N. S, mereka berlima selalu pergi bareng. kemanapun selalu bareng.
“Eh, Sekar kamu disukai Raka tuh!, cyie… Sekar..”
“Ih, apaan sih (Sekar tersipu malu)”
“Hah, Sekar disukai sama Raka?, itu kan cowok keren, cool, ganteng, dan kaya, itu kan cowok yang aku suka!” Pikirku dalam hati, aku kaget mendengar itu, terlebih yang ia sukai adalah sahabatku sendiri. Pulang sekolah aku di ajak teman-temanku mau ke Café tapi, aku gak mau. Terpaksa deh! aku harus pulang sendiri.
@Rumah..
Setiap aku mengalami peristiwa yang berhubungan dengan cinta, sedih maupun bahagia, aku selalu menuliskannya di freze kulkas, kalau aku sedang bahagia aku tuliskan gambar love di sebelah kanan dan kalau aku sedih aku tuliskan tanda X di sebelah kiri. Yah, sedikit konyol sih! tapi, itu nyaman buat aku kok! Sambil menuliskan gambar X itu, aku jadi ingat akan peristiwa itu..
“Ril.. ?”
“Iya, ma..” Panggilan itu membangunkan aku dari lamunanku.
“Kamu itu kenapa sih, kok berdiri di dekat kulkas?”
“Ehmmm… e.. e.. e.. ya… a.. biasa ma !” jawabku singkat
“Biasa apanya?, kamu ini ada ada saja!”
“Ihh, ya gak papa ma..”
“Ya, sudah kamu bantu mama gih, beres-beres rumah”
“Yahh, mama nih masak suruh bantu-bantu”
“Eh.. sudah ayo”
“Iya.. ya.. deh!”.
Malam pun tiba…
Ting.. tung… ting.. tung.. bel rumahku berbunyi
“Iya.. iya.. sebentar!” Kreek aku muembuka pintu rumah
“Ehmm.. maaf apa benar ini rumah mbak Deril?”
“Oh, iya benar, saya sendiri”
“Ini, mbak ada surat untuk mbak”
“Oh, iya terimakasih”.”Sama-sama”.
Ehmm, surat apa ya? daripada bikin penasaran mending aku buka aja deh!.
Dear : Deril
Kita besok ketemuan, sepulang sekolah ya?. Di taman, ada yang mau aku omongin, penting..
From
Febri
Hah surat dari Febri mau ngomongin apa dia? kok kayaknya penting banget, ya?.
“Ah, dari pada penasaran mending tidur aja, ngantuk… !”
Pagi hari..
“Deril, ayo sarapan sayang?, cepetan donk ganti bajunya nanti kamu telat lho!”
“Siipp ma..!”.
“Wahh, ada martabak nih!, kesukaan ku..!”
“Iya, sudah ayo makan, tapi pelan-pelan nanti tersedak lho!”.
“Ya, sudah ma.. aku berangkat dulu. Assalamualaikum?”
“Wa’alaikumssalam..”
@Taman..
Deril bertemu Febri di taman sepulang sekolah
“Ehmm… apa benar kamu yang ngirim surat itu, kemarin?”
“E.. e.. e.. i.. yaa, maaf aku lancang”
“Emm.. gak papa kok!, oh, ya katanya kamu mau ngomongin sesuatu apa Febri?”
“E.. e.. a.. ku suka kamu!, maukah kamu jadi pacar aku?”
Pada saat Febri mengatakan itu padaku, hatiku sangat bimbang, tapi, kalau aku tidak menerima cintanya aku merasa gak enak karena.. dia kan yang selalu ada untuk aku di saat aku suka maupun duka
“Ehmm… gimana ya? E.. aku pertimbangin dulu deh!, gak papa kan kamu tunggu jawaban dari aku?”
“O.. ya, udah gak papa”
“Aduuuhh… gimana nih!, aku kan suka sama Raka? aku harus gimana nih!”, pikirku dalam hati.
Titititit.. suara Handphone ku berbunyi “Hah.. Sekar ada apa ya? dia nelfon aku?”
“Assalamualaikum, Deril?”
“Wa’alaikumsalam, ada apa Sekar ?”
“Sekarang kita ada les seni mendadak nih!, kita kumpul di kelas musik ya?”
“Oh, iya makasih ya Sekar?”
“Iya, ya udah ya assalamualaikum?”
“Wa’alaikumsalam”, titititit…
@Kelas musik
“Ehhh… bu Fela udah datang tuh!”, ya itulah guru musik kita namanya bu Fela orangnya, baik, cantik, perhatian.
“Oke, anak anka maaf ada les seni mendadak karena ada acara buat amal sekolah kita, hari ini kita tidak nampilin nyanyi melainkan drama!, sekarang tulis nama kalian siapa saja yang mau ikut!, dan drama ini bercerita tentang “Cinta Segitiga”
Di kelas musik hanya aku dan Sekar yang ikut, teman-teman gengku banyak yang ikut PMR
“Deril, ikut yuk?”
“Ehy. gimana ya? soalnya aku juga gak minat dengan drama ini Sekar!” jawabku menjelaskan.
“ah… ayolah Deril, please”
“Ehmm, okelah demi kamu Sekar!” jawabku mengalah
“Yeah… gitu donk!”
“Oke, anak anak daftar yang mau ikut sudah ibu pegang, besok kalian kumpul di kelas musik sepulang sekolah, dan langsung praktek kedepan satu persatu” “Sekar?”
“Iya.. bu?”
“Bagikan teks ini pada teman temanmu!”
“Iya bu.. !”.
@Rumah..
“Assalamualaikum..”
“Wa’alaikumsalam, kok kamu pulang terlambat?, main dulu ya?”
“Ih, mama nih! ya gak lah ma!”
“Terus.. kalo gak main?”
“Tadi ada kelas musik mendadak makanya aku sedikit terlambat!”
“Oh, ya sudah cepet makan gih!”
“Iya..”
“Ganti baju dulu, Ril!”
“Siiip… !”.
Hari itu aku tidak menuliskan rasaku di kulkas karena waktu itu aku tertidur karena kecapekan.
Kukuriyuk… “Aaaahh, udah subuh nih!, sholat dulu ah!”, aku masih membayangkan tentang siapa nanti yang menjadi peran utama! “Ah.. paling, paling juga Sekar”,
@Kelas musik
“Ayo anak-anak silahkan maju Sekar?”, dengan penuh penghayatan Sekar maju
“Oke, bagus sekarang ya kamu Deril!”
“Hah, saya bu?”
“Iya kamu”
“E.. e.. iya bu”, akupun maju sebenernya sih aku kurang percaya diri walaupun Sekar selalu menyemangatiku!.
“Oke.. ibu sudah menemukan para pemainnya, ya kamu Sekar yang jadi peran utama”
“Wah, selamat ya Sekar”
“Iya”
“Dan kamu Deril, dan juga Raka!”
hah! Raka jadi yang meranin itu aku, Sekar, Raka. Aku kaget mendengar itu mungkinkah jalan hidupku tergantung dalam drama ini?, Ah rasanya tidak deh!, tapi drama ini seperti dalam kehidupanku, aku suka sama Raka tapi dia gak suka aku?.
“Hey, ngapain kamu bengong, Ril?”, Tanya Febri mengagetkanku.
“Ehm… enggak kok”
“Oh, ya kamu nerima aku gak?”
“E. ee.. e.. e.. maaf Febri aku gak b isa nerima kamu, maaf ya?” jawabku terpaksa
“Oh… gak papa kok terimakasih ya kamu sudah jujur!”.
SMS
From: Febri
To: Deril
Hai, ril? mungkin ni terakhir kali kita ketemu ya? aku sekarang mau keluar negeri ikut pamanku!, maafin aku kalau aku punya salah…
FEBRI
Hah Febri mau keluar negeri, maafin aku ya Febri tentag peristiwa itu, pikrku dalam hati.
Dramapun dimulai…
Setelah bertahun tahun kami pun melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, ternyata yang aku katakan benar, hidupku seperti cerita drama waktu itu. Ternyata, Raka selama ini juga punya rasa padaku, akhirnya di antara aku, Raka, dan Sekar, sekarang kami hanya menjadi sahabat yang dekat..
TAMAT

0 komentar:

Posting Komentar