Selamat Datang Di Teknologi Dan Hiburan

(Cerpen) Cinta Yang Tertinggal

Sabtu, 07 Juni 2014

Cerpen Karya Nurul Lutfia

Hari ini aku termenung sendiri saat hujan turun dengan derasnya.Turun lebat sekali sama halnya dengan air mata yang bercucuran saat aku mengenangmu.Kenangan,yah tinggal kenangan yang tersisa saat ini.Tak ada lagi kelembutan juga tak ada senyuman yang selalu kuingat saat kau bersamaku.Aku hanya dapat mengingat semua tentangmu meski hatiku teriris saat memori mulai membuka tabir segala tentangmu.

Tepatnya tujuh bulan yang lalu saat kau lontarkan kata perpisahan itu,hujan tangis tak terelakkan lagi.Masih kuingat tuturmu yang berkata begitu manis lebih manis dari gula yang kukecap selama ini namun mengibaskan sebongkah elegi yang meremas lubuk hati,meluluh-lantakkan singgasana atma yang sangat rapuh.”Kamu sangat cantik,Irene.Kamu sangat baik selama ini mendampingi hari-hariku yang penuh dengan duka..Aku berterimakasih karena kamu mau menjadi pacarku,menemani waktu panjang yang melelahkan bersamaku”.ujar Sandy.
Betapa sakit mengingat itu semua.Aku tak mampu menyembunyikan perasaan perihku menghadapi kenyataan yang ada dihadapanku.Bagai tarian penghantar maut yang memaksa aku untuk ikut bersamanya lalu mati dengan segumpal rasa duka yang teramat menusuk kalbu.

Tak terduga semula akan menimpaku bertubi-tubi,menghunus relung hati yang paling dalam dengan samurai penghunus cinta.Aku seperti di dunia yang asing yang tak pernah terfikirkan berada ditempat ini.Aku menahan luka yang sangat mendalam,ingin rasanya aku ungkapkan segala uraian rasa kekecewaan yang mendalam atas semua yang kuperjuangkan untuknya.
“Irene,aku minta maaf sebelumnya mungkin aku sangat melukaimu tapi aku tak dapat berbohong padamu”urai Sandy dengan nada menyesal. “Minta maaf untuk apa?”sahutku dengan sedikit merinding juga penasaran. “Aku ingin kita putus”pinta Sandy dengan serius. “Kenapa?” “Aku tahu,aku salah tapi ini yang terbaik untuk kita berdua”.
###

Tujuh bulan berlalu begitu lambat.Perasaan sakit yang tak terperikan belum juga terobati.Selama itu pula aku tak mendapatkan alasan yang tepat mengenai sikap Sandy yang tiba-tiba berubah memutuskanku.Aku lelah menangisinya,aku lelah menanti jawaban darinya,dia menghilang begitu saja.Mokhsa,raib ditelan bumi.Aku mencarinya di rumah,di kampus bahkan tempat ia suka menghabiskan waktu bersama temannya.Aku mencari kesudut-sudut yang belum pernah kudatangi.Aku juga tanyakan dan mengkontak semua teman-temannya tapi semua sia-sia,tak dapat satu keterangan apapun tentangnya.
###

Tiba-tiba saja aku teringat saat-saat aku bersama Sandy,saat masa berpacaran. Aku mencintai Sandy lebih dari aku mencintai diriku sendiri.Aku mencintainya sejak aku duduk di bangku SMA,kebetulan kami se-SMA juga satu kelas dari kelas 2 sampai kelas 3,namanya juga sejurusan.Kami juga kuliah di tempat yang sama tapi beda fakultas. Jika dihitung sudah lima tahun aku setia menaruh hatiku kepadanya meski Sandy acuh tak acuh padaku. Dia tak pernah membalas perasaan murni yang tumbuh dalam hati.Meski begitu rasaku sama,mencintainya begitu dalam dan tulus.

Namun saat lulus kuliah,saat acara reuni di SMA,entah mengapa Sandy berubah padaku.Dia mulai membalas perasaanku.Dan saat itulah Sandy memintaku menjadi pacarnya.Betapa bahagia perasaanku saat itu,sangat indah.Penantianku akhirnya berujung dengan baik.
Aku tahu sulit bagi Sandy untuk bisa move-on.Bayangan tentang mantannya, Andin yang lebih memilih sahabat Sandy ketimbang dirinya selalu menggelayuti pikirannya.Aku tahu dia berusaha bersikap manis padaku namun didalam hatinya masih tersimpan nama gadis tersebut.Aku tak pernah membahasnya ataupun menanyakan seputar gadis cantik,bertubuh ramping,idola di sekolah kami dulu.

Selama dua tahun aku berpacaran dengannya, aku selalu berusaha untuk mendapatkan cintanya dan pada akhirnya aku berhasil meluluhkan hatinya.Dia sangat lembut padaku,selalu bersikap manja saat aku didekatnya.Aku sangat bahagia juga sangat damai bersamanya.Sosok angkuh yang selama kukenal dulu berubah seratus delapan puluh derajat.Sandy menyayangiku.Betapa indah saat-saat bersama dulu.

Keadaan mulai berubah saat usia pacaran kami genap dua tahun,entah mengapa sikap penyayang Sandy berubah menjadi kasar,pemarah,dan acuh tak acuh padaku.Aku mulai bingung dengan sikapnya.Aku tanyakan pada teman dekatnya,Mio.Mio bilang perubahan sikap Sandy yang drastis karena Sandy masih mencintai Andin,pacar pertamanya.Sandy sering ketemuan dengan Andin pasca mantannya itu putus denga kekasihnya.Aku tak percaya dengan pernyataan Mio.Aku malah menuduhnya memfitnah sahabatnya sendiri.
####

Semuanya telah berubah,keindahan dan kebahagiaan yang kuterima dulu kini berubah pahit.Aku tidak tahu dengan apa yang tengah melandaku.Kepahitan ini sungguh menorehkan siksaan batin yang selalu merajamku,mengiris luka yang tertancap kuat.Saat berusaha untuk melupakannya,sakit yang kurasa semakin menekan jantungku hingga aku jatuh sakit.

Aku sakit selama sebulan dan selama itupun tak ada kabar mengenai Sandy.Badanku kian hari semakin kurus.Aku juga malas minum obat.Hingga sembuhpun tak kunjung tiba.Aku tergeletak lemah tak berdaya,seluruh tubuhku rasanya sakit semua.Tapi ada yang lebih sakit daripada itu,luka hati yang menyayat sanubariku jauh lebih menyakitkan daripada penyakit fisikku.

Keluargaku tidak mengetahui perasaan sakit yang aku derita selama delapan bulan terakhir,yang mereka tahu aku terbaring di rumah sakit karena tifus yang tak kunjung sembuh.Ayah dan ibuku sangat mengkhawatirkan dengan keadaan yang tiba-tiba ambruk seperti ini.Ibu selalu menanyakan apa gerangan yang terjadi denganku tapi aku selalu menjawab dengan senyuman”tidak terjadi apa-apa bu,Irene baik-baik saja.Ini semua karena kecapen saja, kurang istirahat”.Ibu pasti bertanya-tanya dalam hatinya,apa yang terjadi namun aku selalu menepis dengan jawaban yang sama dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Orang-orang dekatku selalu berdatangan menjengukku namun hati terasa miris sekali, orang yang aku tunggu-tunggu tidak datang menjengukku.Ibu dan ayah menanyakan mengapa Sandy tak kunjung datang menjengukku.aku selalu menjawab Sandy ada di luar kota sedang dinas disana.Mereka tak tahu ihwal yang terjadi padaku.Mereka juga tidak tahu kalau aku sudah putus dengannya.
####

Sebulan lebih aku di rumah sakit.Dan hari ini Sabtu,23 November tepat di hari ulang tahunku,aku keluar dari rumah sakit.Aku mulai sedikit baikan.Dokter yang menanganiku membolehkanku untuk pulang hari ini juga.Ayah dan ibuku memapahku,mengantarkanku menuju mobil. Mobil merk Honda jazz yang sudah siap sejak pagi tadi lengkap dengan Pak Ujang sebagai sopir pribadi keluarga kami yang siap mengantarkan kami ke istana,surga dimana aku dan keluargaku berteduh.

Di istana yang sebulan lebih aku tinggalkan terbaring di rumah sakit,Bi Ijah menyambut kedatangan kami dengan ramah.
“Syukurlah non Irene sudah boleh pulang dan sembuh.”tukas Bi Ijah,pembantu di keluargaku.”Kenapa bi?”tanyaku dengan suara parau. “Tadi pagi-pagi sekali ada pak pos mengirimkan surat non,kiriman dari Den Sandy”.
“Sandy,sandy bi?terus tukang posnya bilang apa?”tanyaku dengan sedikit meyelidik.”Tidak bilang apa-apa non,langsung memberikan surat ini”menyodorkan sebuah surat.Aku langsung meraih surat itu dengan perasaan gugup yang luar biasa.

Aku segera dipapah ke kamar.Dan saat itulah ibuku langsung bertanya padaku”Kenapa dengan hubunganmu dengan Sandy,nak?apa yang terjadi?kenapa dia tidak menjengukmu selama kamu terbaring di rumah sakit?”.Aku hanya diam seribu bahasa.Aku tak mampu membohongi ibunda-ku sendiri.Aku lelah menyembunyikan semua ini padanya tapi aku tak mampu mengatakan apapun,aku hanya bisa diam dengan menahan rasa tangis yang siap tumpah saat ini juga.”Bunda,Irene ingin sendiri”.Saat itu jua ibuku mengerti dan meninggalkanku sendiri.
Hatiku sangat perih saat mendengar kata Sandy tapi aku juga penasaran dengan isi surat yang ia tuliskan untukku.Tanganku sedikit bergetar memegang surat itu.Aku meenguatkan hati untuk membukanya.
Aku mulai membaca satu huruf demi sehuruf,perkata hingga kalimat.Dan inilah bunyinya yang sanggup membunuhku saat ini juga.

Untuk Irene,Gadis yang baik hati
Aku tuliskan surat ini saat aku mulai berani menguatkan diriku untuk berbicara padamu meski aku tahu aku adalah seorang pengecut yang hanya bersembunyi di balik kertas yang tak berguna untuk sekadar berbicara padamu.

Irene,aku tahu dengan membaca surat ini,berarti aku telah menyakiti bahkan melukai perasaanmu.Aku tahu dengan membacanya,kau pasti akan sangat terluka juga membenciku.Aku paham dan mengerti dengan apa yang telah aku perbuat selama ini.Maka aku pantas mendapatkan semua itu.Aku pantas kau benci,aku pantas kau caci,aku pantas kau hina karena aku memang seorang pecundang.

Aku tahu kalau kau sangat menyayangiku bahkan sangat menyayangiku.Aku tahu kau mau berkorban untukku selama ini,menghiburku,menemaniku saat aku terpuruk.Aku tahu kau sangat berbeda dengan gadis-gadis yang aku kenal selama ini.Cintamu amat tulus padaku.Aku sangat menghargainya dan aku ucapkan terimakasih untuk itu semua.
Tiba-tiba saja dadaku sesak,sangat sesak sekali.Aku coba melanjutkan baca dengan hati yang teriris-iris.Hatiku sangat berguncang dengan isi surat itu,rasanya aku tidak tahan lagi menahan air mata yang sejak tadi ingin meledak.Air mataku bercucuran membasahi surat yang kupegang erat.
Irene,kau adalah gadis yang baik yang penuh cinta kasih yang tulus.Aku yakin kau pasti bisa mendapatkan orang yang lebih baik dari aku.Lupakanlah aku karena aku hanya bisa membuat kau hancur karena mencintaiku.Kau terlalu baik untuk aku dapatkan.

Aku ingin memberi pengakuan kepadamu,aku ingin jujur padamu.Selama dua tahun kita pacaran,aku telah berbohong padamu.Aku masih mencintai Andin,mantanku.Aku tidak bisa melupakan bayangannya.Meskipun aku selalu bersamamu tapi hatiku masih miliknya.Hingga suatu ketika Andin mengajakku ketemuan menceritakan semua yang terjadi padanya.Dia putus dengan kekasihnya yang kau tahu sendiri,kekasihnya adalah sahabatku sendiri.Andin menemuiku,dia menangis didepanku dan aku tak tega melihatnya seperti itu.Aku coba menghiburnya,menemainya.Sampai pada akhirnya cinta diantara kami tumbuh merekah kembali.Kami pacaran tanpa sepengetahuanmu.Dan saat aku mulai bingung menentukan mana yang kupilih,saat itu juga aku berubah sikap padamu.Maafkan aku karena aku mendustaimu.Aku mulai capek berbohong padamu dan saat itulah aku memutuskanmu.
Sekali lagi aku minta maaf padamu,Ren.Mungkin kata maaf ini tak akan mampu mengembalikan semuanya.Aku tahu itu.Aku hanya tak ingin berbohong padamu.Dan jika selama delapan bulan terakhir aku menghilang,itu semua karena aku pergi ke paris menemani Andin yang ingin melupakan semua masalahnya.Dan pada akhirnya kami sepakat menikah disana.

Sekali lagi aku minta maaf Ren karena tidak bicara jujur sebelumnya,sungguh aku bingung harus berbuat apa.Aku sangat mencintai Andin dan selama ini aku beerbohong padanya kalau aku belum pernah berpacaran semenjak ia memutuskanku.Itu semua aku lakukan karena aku takut kehilangannya maka dari itu aku memutuskan untuk meniggalkan Indonesia juga kau dan aku turuti semua maunya dengan mengorbanku perasaanmu yang sangat tulus padaku.Itu semua aku lakukan karena aku takut kehilangannya untuk yang kedua kalinya.Maafkan aku tak sempat memberi alasan yang jelas padamu.Aku harap kau mengerti.Aku memang pantas kau benci,maafkan aku.
Salam maaf dariku yang terlalu egois
Sandy Saputra.

Tiba-tiba saja mataku berkunang-kunang,kepalaku sangat berat,aku merasakan ada yang memukul kepalaku dengan benda keras.Saat itu juga aku tak sadarkan diri namun sebelum itu terjadi aku sempat melihat ada yang mengetuk pintu kamar dari luar,sekilas aku melihat bayangan bunda tidak jelas.Saat itu pula aku jatuh ke lantai dan tak sadarkan diri.
#####

Aku membuka mataku yang terasa sangat berat.Saat mulai membuka mataku perlahan-lahan,aku melihat bunda yang menangis tanpa hentikan air matanya yang jernih.Juga ayahku yang memasangkan wajah pucat saat memandangku.Mereka berdua terlihat sangat sedih dan menahan beban yang seperti gunung.
“bunda tak pernah melihatmu seperti ini sebelumnya?.Kenapa kamu menyimpan sendiri penderitaan batin yang hebat selama ini?”tanpa bunda sadari air mata bunda bercucuran membasahi tanganku.
“Bunda tahu apa yang menyebabkan kamu seperti ini?apa perlu bunda dan ayahmu menyusul laki-laki brengsek itu dan membawanya kesini untuk mengembalikan senyuman anak bunda yang hanya satu-satunya ini?”marah bunda sangat menyentuh hatiku.Bunda membeberkan semua perasaannya padaku,bunda dan ayah yang sangat sayang padaku merasa tak terima dengan perlakuan mantanku itu.Mereka tahu semua dengan apa yang menimpaku saat ini.
“Ayah yakin nak,kamu adalah anak yang tegar.Masih banyak laki-laki yang jauh lebih baik dari dia.Ayah yakin suatu saat kamu pasti mendapatkan laki-laki yang bisa menghargai cintamu.Jangan lemah karena cinta.Bukan cinta yang salah tapi pemuja cintalah yang keliru.Dalam hal cinta kamu sudah menang nak meskipun kamu tak mendapatkannya tapi kelak cinta itu yang akan datang sendiri padamu memberikan penghaargaan dengan orang yang berbeda,percayalah pada ayah”dengan suara parau ayah menahan kesedihannya didepan mataku dan semua penuturan ayah kuresapi baik-baik.

Tanpa kusadari,aku teteskan air mata bukti kedukaan juga kepedihan yang dalam,yang sangat menguasai jiwaku.Hatiku sangat teriris begitu hebatnya,kupaksa untuk mengikhlaskan semua namun air mataku semakin bercucuran semakin deras.Rencana pernikahan yang sudah dibicarakan,kandas,pupus dihantam koral yang justru datangnya dari pihak yang membuat keputusan itu sendiri.Aku yang harusnya bahagia dengan rencana pernikahan kami yang tinggal menghitung bulan,kini telah pudar bahkan habis termakan hebatnya penghianatan.Cinta yang aku agung-agungkan,ku junjung telah tiada lagi ,pergi terbawa badai kelabu yang terhempas angin topan.Betapa elegi asmara telah bersenandung menyelimuti hari, menginjak-injak harga sebuah kesetiaan yang dibayar dengan dusta.Betapa menyedihkan nasib cintaku ini.

PROFIL PENULIS
Nama :Nurul Lutfia
Umur :20 tahun
Alamat :Pasuruan
Pekerjaan:Guru
Alamat FB:luthfialba@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar